Sabtu, 09 Desember 2017

Pertemuan Dengan Si Skuter Merah Menyalah

Kamis 07 Desember 2017, kira-kira sekitar pukul 16.20 sore di sekitaran para pedagang yang banyak menjajahkan makanan, yang memiliki berbagai cita rasa yang menggiurkan, tempat saya biasa berbelanja. Sore hari yang tidak saya duga duga sebelumnya, pertemuan itu membuat hati ini sedikit tergetar karenanya.

Oh iya, saya tinggal di salah satu daerah yang ada di Bengkulu sebagai pengontrak, jadi saya menyewa satu bedengan untuk saya tempati dan menjadi wadah saya berteduh, sekitar satu tahun yang lalu saya sudah mulai menempati tempat tinggal saya yang sekarang, dan sebenarnya saya telah berkali-kali pindah tempat tinggal sebelumnya. Ada empat kali tepatnya saya berpindah tempat tinggal di kota ini, yang dimulai dari awal kuliah hingga sekarang telah bekerja, karena berbagai alasan tentunya, namun alasan terakhir saya pindah ini adalah karena pemilik Skuter merah menyalah itu.

Jika saya mencoba kembali membahas tentang kenangan itu, maka akan sangat panjang jadi nya tulisan ini, namun yang paling utama adalah bahwa dia yang membuat saya mulai menyukai bidang tulis menulis ini. Seorang wanita berkaca mata dengan penampilan yang sederhana (awalnya), cerdas, terlihat begitu anggun, serta sopan dalam berbicara, postur tubuh yang tinggi dan mengenakan hijab. Saya benar-benar terpesona dibuatnya, dan bohong ketika saya bilang bahwa kami tidak pernah memiliki hubungan spesial.

Masa Lalu
Hubungan saya kala itu berakhir dengan baik, keputusan ini di ambil mungkin memang karena tuhan tidak menuliskan nama kami di tempat yang sama, namun sebagai seseorang yang baru saya kenal sejak kuliah, saya benar-benar menghargai orang ini. Tidak pernah terlintas sedikitpun di fikiran saya untuk menyakiti ciptaan tuhan yang memiliki paras anggun ini. Teringat dahulu ketika akun sosial medianya di ambil alih atau di rusak, yang bahasa kerennya sih di hack oleh orang, saya yang di salahkan karena menurut mereka saya adalah stalking nya dan akan melakukan segala cara untuk mendapatkan informasi tetentang dirinya, lantas kala itu saya berfikir jika memang saya sehebat itu maka Faceb**k akan saya buat bangkrut, hahaaha jahat yahh...

Waktu yang akhirnya menyatukan kami untuk beberapa saat, menciptakan momen-momen yang lumayan susah untuk saya lupakan, dan puji tuhan akhirnya kami di pisahkan. Awalnya memang rasa sedih akan mendatangi dengan hebatnya ketika kamu harus melupakan orang yang kamu sukai, namun percayalah semua yang di lakukan tuhan, semua yang di berikan tuhan, dan semua yang telah terjadi atau pun yang belum terjadi merupakan hal terindah yang di berikan-Nya.

Pertemuan Sore Itu
Salah satu hal yang sangat susah saya lakukan dan kebanyakan laki-laki lajang lainnya adalah mendapatkan masakan dengan kreatifitas sendiri, entah itu karena kekurangan bahan, tidak bisa mengolah, atau malas. Sore itu saya pergi untuk membeli sedikit makanan siap saji guna persediaan saya untuk mengahadapi malam yang akan segera mendatangi, oh iya keadaan cuaca di Bengkulu sedang tidak stabil, karena hampir tiap malam terjadi hujan badai yang lumayan deras, karena itu lah penting bagi saya menyiapkan persediaan makanan, kebayang donk yah ketika perut lu lapar namun tidak bisa makan apa-apa karena cuaca menghalangi.

Senyum manis yang terlihat begitu mempesona menjadikan ciptaan tuhan satu ini memang terlihat indah, namun entah kenapa saya seperti tidak ingin mendapatkan senyum itu kembali. Berpindahnya tempat tinggal saya pun karena keinginan saya untuk menjauh dari nya, agar kemungkinan bertemu kami semakin kecil. Bukan bermaksud hati untuk sombong dan sebagainya, namun saya berusaha untuk bangkit dari semua yang telah berlalu, cukuplah semua itu menjadi pelajaran yang berharga.

Saya terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik setelah perpisahaan dengan dia, saya memperbaiki semua aspek kehidupan saya, saya berusaha meningkatkan kualitas saya, dan saya berusaha lebih mendekatkan diri kepada pemilik saya, yah terdengar berlebihan memang, tapi itu lah yang terjadi. Jika dibilang bahwa saya merasa terpuruk akan semua ini, maka tidak sama sekali, saya justru berbahagia tuhan menunjukan saya akan jalan yang seharusnya saya lalui.

Pertemuan yang hanya berlangsung beberapa detik itu (berpintasan saat berkendara) memang merupakan pertemuan yang sangat singkat, namun yang ingin saya katakan disini adalah karena pertemuan itu membuat ide-ide saya mengalir, mungkin karena memang awalnya sejak kuliah saya menganggap orang ini sebagai rival saya, hingga kini ketika bertemu atau mengetahui sedikit tentang dia membuat saya ingin mengalahkannya, dan untuk itu saya benar-benar berterimakasih.

Ini lah yang kemudian saya maksud dengan pelajaran yang berharga, bahwa semua yang telah atau pun belum terjadi merupakan rencana terindah yang di berikan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar